Pontianak (incernews.com) – Sudah selesainya tahapan pemungutan suara dan penghitungan hasil Pemilihan Umum Tahun 2024 yang telah diumumkan secara resmi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia dan telah dibacakannya putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia atas perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 pada Senin (22/4/2024) hari ini, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menyampaikan pernyataan sebagai berikut:
- Mengajak seluruh warga Nahdlatul Ulama dan segenap elemen masyarakat Indonesia untuk dapat menerima dan menghormati hasil Pemilihan Umum kali ini dengan mengedepankan spirit empat nilai dasar Ahlussunnah wal Jama’ah, yaitu: at-tawazun (bertindak seimbang), at-tawassuth (berperilaku moderat), at-tasamuh (bersikap toleran) dan al-i’tidal (bertindak adil dan proporsional).
- Menyerukan kepada semua pihak untuk mematuhi putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia yang telah dibacakan pada Senin (22/4/2024) hari ini sebagai solusi konstitusional yang bersifat final dan mengikat.
- Mengajak semua elemen bangsa untuk mengakhiri polemik atas hasil pemilihan umum yang telah berjalan dan memulai lembaran ishlah seiring dengan dibacakannya putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, sehingga kehidupan berbangsa dan bernegara dapat berjalan seperti sedia kala.
- Mengimbau kepada seluruh elemen yang terlibat dalam penyelenggaraan pemilihan umum untuk dapat mengambil pelajaran dari pelaksanaan Pemilihan Umum Tahun 2024 guna memperbaiki penyelenggaraan pemilihan umum di masa mendatang.
- Mengucapkan selamat kepada pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang telah menerima mandat rakyat untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia dalam Pemilihan Umum Tahun 2024 seraya mengajak seluruh warga Nahdlatul Ulama dan segenap elemen masyarakat Indonesia untuk bersama-sama mendoakan agar pemimpin yang terpilih benar – benar dapat membawa bangsa dan negara kita lebih sejahtera, maju, adil, makmur dan bermartabat.
Berkaitan hal ini, Ketua PWNU Kalbar, Prof. Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., yang juga merupakan Rektor IAIN Pontianak mengungkapkan “Dalam politik dan demokrasi semua orang dan Paslon punya hak untuk ber-kontestasi untuk menjadi pemenang atau yang terbaik. Berhak dan boleh pula membangun narasi sebagai strategi kampanye, tentu sesuai batas-batas kepatutan,” jelasnya.
Prof. Syarif juga menambahkan “Namun semua orang di negeri ini harus sadar pula akan kewajibannya dalam berbangsa dan bernegara. Setelah selesai momen politik dan pesta demokrasi, kita wajib sadar untuk kembali mengurusi bangsa dan negara ini. Bangsa ini harus segera move on dari Euforia politik. Jangan sampai kepentingan bangsa dan negara terabaikan karena kita tidak mau move on. Yuk kembali rapatkan barisan, kembali berpikir, berbuat, dan berkarya untuk NKRI tercinta kita,” ajaknya.
Penulis: BEP
Editor : Bambang