Pontianak, 19 Desember 2024 – Sekretaris Lembaga Kesejahteraan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) Kalimantan Barat, Sri Wahyuni, turut berpartisipasi dalam kegiatan bertajuk “Penguatan Jejaring Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dan Lintas Sektor untuk Mendukung Eliminasi TBC”. Acara ini diselenggarakan oleh Yayasan Bina Asri di Hotel Golden Tulip, Jalan Teuku Umar No. 39, Pontianak.
Kegiatan ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk pemerintah, organisasi masyarakat sipil, akademisi, dan mitra strategis, dengan tujuan memperkuat sinergi lintas sektor dalam upaya eliminasi TBC di Kalimantan Barat.
Dalam komentarnya, Sri Wahyuni menekankan pentingnya peran Organisasi Masyarakat Sipil (OMS), khususnya LKKNU, dalam mendukung program-program kesehatan berbasis komunitas. Ia menyoroti bahwa salah satu fokus utama LKKNU adalah menyampaikan pesan dakwah kesehatan kepada ibu-ibu Majelis Taklim, yang merupakan bagian dari organisasi terkecil di masyarakat. Melalui pendekatan ini, LKKNU berharap dapat memperkuat kesadaran akan pentingnya pencegahan dan pengobatan TBC, sekaligus mendorong keterlibatan aktif komunitas dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat.
Sri Wahyuni, yang juga menjabat sebagai Ketua Perempuan ICMI Kubu Raya, turut menyampaikan salam dari Ketua LKKNU Kalimantan Barat, Dr. Cucu, M.Ag., yang berhalangan hadir dalam acara tersebut. Dr. Cucu, yang juga merupakan Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak, menyampaikan apresiasinya terhadap bentuk kerja sama lintas sektor yang terjalin. Ia menegaskan pentingnya memperkuat jejaring interdisipliner maupun antardisipliner untuk mendukung upaya eliminasi TBC secara holistik.
“LKKNU Kalimantan Barat berkomitmen untuk menjadi bagian dari solusi dalam eliminasi TBC. Dengan kolaborasi ini, kami berharap dapat berkontribusi lebih besar dalam menciptakan masyarakat yang sehat dan sejahtera,” ungkapnya.
cara ini juga menjadi ajang diskusi strategis bagi para peserta untuk merancang langkah-langkah konkret, termasuk memperkuat edukasi masyarakat, memperluas cakupan layanan kesehatan, serta mendorong pelibatan aktif masyarakat dalam pencegahan dan pengobatan TBC.
Yayasan Bina Asri sebagai penyelenggara, menggandeng berbagai instansi dan lembaga, seperti Dinas Kesehatan, BAPEDDA, Baznas, Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak, serta organisasi lain yang memiliki misi serupa.
Sebagai salah satu peserta aktif, LKKNU Kalimantan Barat menunjukkan komitmen yang kuat dalam mengintegrasikan pendekatan sosial, keagamaan, dan kesehatan guna mendukung eliminasi TBC di wilayah Kalimantan Barat, khususnya di tujuh kabupaten/kota yang menjadi fokus kegiatan ini.
Eliminasi TBC tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan kolaborasi erat lintas sektor. Menurut teori “Health Belief Model (HBM)”, perubahan perilaku masyarakat terhadap pencegahan dan pengobatan TBC dapat dicapai melalui peningkatan pemahaman risiko, manfaat pengobatan, dan pengurangan hambatan akses terhadap layanan kesehatan. Dalam konteks ini, peran OMS seperti LKKNU sangat penting untuk menjembatani edukasi berbasis komunitas dengan akses layanan kesehatan.
Selain itu, pendekatan berbasis “Community-Based Participatory Research (CBPR)” mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam setiap tahapan program eliminasi TBC. Dengan melibatkan komunitas lokal dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program, langkah-langkah intervensi menjadi lebih relevan dan efektif.
Partisipasi LKKNU dalam kegiatan ini tidak hanya memperkuat jejaring, tetapi juga memberikan dorongan moral bagi komunitas yang terdampak. OMS memiliki kekuatan untuk memobilisasi masyarakat dan menyampaikan pesan-pesan kesehatan yang mudah dipahami melalui pendekatan budaya dan agama.
Keberhasilan program eliminasi TBC juga membutuhkan komitmen yang berkelanjutan. Dengan adanya jejaring yang solid, kolaborasi antara sektor kesehatan, sosial, dan pendidikan dapat mempercepat tercapainya target eliminasi TBC secara nasional. Gerakan ini adalah contoh nyata dari kerja bersama yang melampaui batas-batas sektoral demi kepentingan masyarakat luas.
Acara yang berlangsung hingga sore hari ini diakhiri dengan pembahasan rencana kerja bersama sebagai langkah awal membangun jejaring yang lebih solid demi tercapainya eliminasi TBC pada tahun-tahun mendatang.
Penulis: Sri Wahyuni
Editor: Bambang